angkot

Tarif Angkot Naik Akibat BBM, Bagaimana Bisnis Angkot Kedepannya?

Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi naik (3/9). Tentu saja dengan naiknya harga BBM ini akan berimbas terhadap beberapa bidang, salah satunya bidang transportasi. Jenis transportasi angkot, baru-baru ini ikut menaikkan tarif setelah terkena imbas harga BBM naik.

Baca Juga : Berikan Kepuasaan Kepada Customer Dengan Customer Delight

Di Tangerang contohnya, tarif transportasi antar kota ini naik antara Rp. 1.000 hingga Rp. 2.000 sekali jalan. Hal tersebut dapat terjadi, karena naiknya harga BBM Pertalite yang semula Rp. 7.650/liter kini Rp. 10.000/liter dan Solar yang semula Rp. 5.150/liter kini menjadi Rp. 7.120/liter.

Sama halnya dengan kota-kota lain di Indonesia yang ikut menaikkan tarif angkutan kota, seperti di Bandung, Cirebon, hingga Medan pun melakukan hal serupa. Mereka menaikkan tarif dari Rp. 1.000 sampai Rp. 2.000.

Bisnis Angkot Kedepannya

Dari tahun ke tahun, persaingan antar transportasi umum semakin ketat. Dimulai dari angkot, bus, transportasi online, taksi, dan masih banyak lagi. Bagi konsumen, banyaknya pilihan transportasi dapat memudahkan mereka untuk menggunakan transportasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Namun antara pemilik bisnis transportasi umum, semakin beragam transportasi yang ada, tentu target market akan terbagi-terbagi. Apalagi beberapa transportasi sudah menawarkan fasilitas serta akses yang begitu mudah.

Lantas, bagaimana dengan angkot? Harga BBM yang baru-baru ini naik ditambah persaingan antara pemilik bisnis transportasi yang ketat, tentu bukanlah hal yang mudah bagi pemilik bisnis angkutan kota ini.

Peminat transportasi ini pasti ada saja, namun jumlah penggunanya tidak akan sama banyaknya seperti dulu. Di beberapa daerah di Indonesia, bahkan ada angkot yang memiliki fasilitas lengkap, seperti AC, TV kabel, dan masih banyak lagi.

Dengan adanya angkot yang memiliki fasilitas tersebut, menjadi bukti bahwa angkot pun dapat bersaing dengan jenis transportasi umum yang lain.