Laporan Pencatatan Keuangan

Strategi Menyusun Laporan Pencatatan Keuangan Sederhana

Laporan pencatatan keuangan yang baik tidak hanya dibutuhkan oleh bisnis besar saja, melainkan dibutuhkan oleh semua level bisnis, termasuk UMKM. Dengan adanya laporan pencatatan keuangan ini, diharapkan setiap bisnis dapat mengoperasikan bisnisnya dengan analisa yang lebih akurat.

Baca Juga : Bagaimana Cara Menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee?

Strategi Menyusun Laporan Keuangan

Bagi para pemilik bisnis, menyusun laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 08/Per/M.KUKM/2012 tentang “Sistem Akuntansi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah” perlu dilakukan.

Ada beberapa urutan siklus akuntansi, di antaranya:

1. Tahap Pencatatan

  • Membuat serta mengumpulkan bukti-bukti transaksi.
  • Mencatat bukti transaksi ke dalam jurnal dan menggolongkan menurut kode akun akuntansi.
  • Pemindahan dari jurnal ke posting buku besar.

2. Tahap Pengikhtisaran

  • Membuat neraca saldo dari akun buku besar.
  • Pembuatan neraca jalur dan melakukan jurnal penyesuaian.
  • Membuat jurnal penutup.
  • Menyusun neraca saldo.

3. Tahap Penyusunan Laporan Keuangan

  • Menyusun laporan operasional.
  • Penyusunan neraca.
  • Menyusun arus kas.
  • Penyusunan laporan perubahan ekuitas.
  • Menyusun catatan atas laporan keuangan.

Pencatatan Keuangan Sederhana

Selain itu, adapun beberapa macam pencatatan keuangan sederhana yang harus dimiliki pemilik bisnis terutama UMKM, di antaranya:

  • Buku Piutang, berisikan semua data piutang yang belum tertagih. Sehingga, Anda dapat memonitor sejak kapan piutang tersebut tak tertagih. Kemudian, Anda dapat membuat jadwal penagihan untuk mempercepat periode penarikan piutang.
  • Arus Kas, bertujuan untuk mencatat keluar-masuknya uang secara riil dalam suatu periode.
  • Buku Biaya, mencatat biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan pemasaran.
  • Buku Utang, buku ini berisikan laporan utang perusahaan yang dibayar pada periode tertentu seseorang, lembaga, atau perusahaan lain.
  • Persediaan Barang, buku tersebut memiliki dua metode, yaitu metode fisik dan metode perpetual.
  • Buku Pembelian, mencatat transaksi pembelian yang tidak dibayar dengan tunai.
  • Buku Penjualan, mencatat penjualan barang yang telah dilakukan dalam periode waktu tertentu yang disertakan pada salinan faktur yang sudah dibuat.

Itulah strategi membuat laporan pencatatan keuangan sederhana untuk bisnis. Semoga bermanfaat!