Persaingan bisnis setiap harinya semakin ketat. Adu harga produk menjadi salah satu yang paling sengit dilakukan oleh pelaku bisnis. Namun, dengan adanya adu harga yang ketat bisa membuat para UMKM kalah telak, akibat produknya tidak mampu bersaing dengan strategi dari pebisnis besar. Adu harga yang sangat ketat ini disebut predatory pricing.
Kira-kira, apa itu predatory pricing?
Dilansir dari Glints yang mengutip Price Intelligently, predatory pricing adalah praktik menjual barang di bawah harga modal. Tak hanya itu saja, tujuan dari penjualan ini adalah melemahkan pesaing. Akibat dari praktik tersebut dapat melemahkan UMKM.
Baca Juga : Keuntungan UMKM Menjadi Bisnis Yang Go Digital
Praktik ini dapat menyebabkan perang harga, seperti penjual A tiba-tiba membuat diskon besar dengan durasi lama. Otomatis, penjual B dan C mau tidak mau yang merupakan kompetitor dari penjual A harus membuat diskon juga. Jika tidak, produk dagangan B dan C bisa tidak laku, karena konsumen lebih memilih produk diskon dari penjual A.
Selain perang harga, dampak lain dari predatory pricing adalah monopoli. Perang harga diskon besar-besaran dapat membuat kerugian yang besar bagi pelaku bisnis yang tidak mampu ikut bersaing adu diskon.
Jika hal tersebut terus terjadi akan membuat UMKM mundur, karena bangkrut. Pada akhirnya hanya akan ada penjual yang dengan bebas menaikkan harga produk mereka.